LKMK 2015, Sebuah Kisah
LKMK Diary
Cogito Ergo Sum – Aku berpikir maka aku ada
Oleh : Regina Della Cynthia
Holla~! Namaku Della, mahasiswa baru Jurusan Hubungan
Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Jenderal
Soedirman. Jauh-jauh dari Tangerang untuk menimba ilmu di kota Purwokerto.Oke
cukup segitu aja perkenalannya, sekarang aku mau share ke kalian pengalamanku
di LKMK V UMAKA 2015. Pasti kalian bertanya-tanya, apa sih LKMK V UMAKA 2015?
LKMK V UMAKA 2015 adalah Latihan Kepemimpinan Mahasiswa Katolik yang
diselenggarakan oleh UMAKA UNSOED itu sendiri. Kegiatan tersebut bertujuan
untuk mengembangkan potensi kepemimpinan didalam diri mahasiswa baru itu
sendiri.
Pasti kalian ingin tahu tentang kegiatannya kan? Akan aku
ceritakan. Kegiatan diawali dengan naik truk yang sudah sangat familiar bagi
kami mahasiswa baru. Perjalanan diawali dari PKM UNSOED sampai Desa Melung,
Baturraden. Udara sepoi-sepoi dan kumpulan pepohonan rimbun menyambut kami
dengan hangat. Kami tiba di Pertapaan Cardoner pada sore hari. Untuk
mendapatkan makan malam kami harus mengerjakan sebuah teka teki silang tentang
UMAKA. Itulah awal perjuanganku dalam melaksanakan kegiatan LKMK. Kegiatan LKMK
berfokus pada kepemimpinan. Maka didatangkan banyak narasumber dari Jakarta
untuk mengisi sesi. Sebelum tidur aku akan menulis sebuah refleksi. Disaat
bangun, kami melakukan meditasi. Didalam LKMK pasti ada suka dukanya. Sukanya
adalah pada hari kedua kami memasak untuk sarapan sendiri. Bersama-sama kami
melakukan persiapan, memasak, dan makan bersama. Kami setiap malam tidur
bersama didalam aula. Lalu juga ada game kelompok, diskusi maupun debat. Kami
dilatih untuk bediskusi dan public speaking serta kritis terhadap isu-isu yang
ada pada saat ini. Dukanya adalah setiap malam aku harus menahan udara dingin
Baturraden yang menusuk ke tulang hingga aku tidak bisa tertidur. Namun didalam
LKMK inilah aku belajar bagaimana bekerjasama, percaya diri dan berkembang
bersama dengan teman bukan hanya diri sendiri. Betapa bahagianya aku saat
memasak bersama dengan teman dan mendaki bukit yang curam dengan bantuan teman
yang saling mengulurkan tangan dan topang menopang tanpa pamrih dan tulus. Aku
sadar bahwa sebagai seorang pemimpin harus menjadi kepala namun tidak melupakan
ekornya. Pemimpin ada karena ada pengikutnya. Kegiatan yang kusukai adalah
disaat api unggun karena terjadi sharing pengalaman kepemimpinan dan kami
bernyanyi bersama memuji Tuhan didepan api unggun yang hangat dan menyala
dengan indah.
Hal yang paling berkesan adalah disaat aku dan kelompokku
mendapat tugas mengumpulkan sampah plastik dengan target setengah trash bag.
Awalnya aku agak pesimis namun ternyata sampah yang aku temukan berserakan
dimana-mana. Aku terkejut dengan kondisi sekitarku. Ternyata manusia sangatlah
jahat terhadap alam. Kami pun dengan sungguh-sungguh memungut sampah hingga ke
pelosok dan segala tempat. Kami tertegun dan teringat dengan salah satu materi
LKMK yaitu Ensiklik Paus Fransiskus yang berjudul Laudato’ Si. Ensiklik itu
mengajarkan kami bahwa peran orang katolik dalam menjaga kelestarian alam dan
memberantas kemiskinan. Akhirnya kami malah berhasil mengumpulkan satu setengah
trash bag. Disini aku tahu bahwa LKMK bukanlah sebuah kegiatan biasa. Namun
sebuah kegiatan yang sangat berguna bagi kepribadianku dan teman-teman lain
menjadi lebih baik dengan nilai-nilai kepemimpinan kristiani. Bahwa perjuangan
kakak-kakak panitia harus dipuji. Dan yang paling penting adalah aku bersyukur
kepada Tuhan karena membawaku kedalam sebuah kegiatan yang menjadikan diriku
pribadi yang lebih baik. Cukup sekian ceritanya. Dan semoga LKMK tahun depan
lebih baik dari tahun 2015.
Berkah Dalem
Komentar
Posting Komentar